“Ini (tragedi Charlie Hebdo) membuat saya ingin memeluk Islam,” kata seorang remaja tidak bersedia disebut namanya, setelah memeluk Islam, mengutip RTL Radio (18/02).
Jumlah Mualaf Meningkat dan Berlipat
Menurut data yang dimiliki stasiun radio tersebut, Masjid Besar Perancis telah mengeluarkan 40 sertifikat mualaf awal tahun ini. Padahal, di waktu yang sama tahun lalu, jumlah sertifikat mualaf yang dikeluarkan hanya 22 buah, 50 persen dari jumlah sekarang.Sementara itu, persentase peningkatan jumlah mualaf tertinggi berasal dari Strasbroug dan Aubervilliers, mencapai masing-masing 30 persen. Sedangkan Lyod mengalami peningkatan jumlah mualaf mencapai 20 persen.
Peningkatan jumlah tersebut membuat para imam Masjid Besar Perancis terkejut. Sebab, jumlah tersebut belum pernah terjadi sebelumnya. Di samping itu, para mualaf tersebut memiliki latar belakang profesi mulai dari dokter, kepala sekolah, dan polisi.
Beberapa bulan lalu, serangan terhadap Charlie Hebdo menewaskan sebanyak 17 orang korban. Para pemimpin dari negara-negara dunia mengutuk keras penyerangan tersebut sedangkan jika terjadi pembunuhan terhadap orang Islam mereka diam saja.
Tetapi, mendapat pembelaan tersebut, Charlie Hebdo justru membuat tindakan lebih provokatif dengan menerbitkan karikatur Nabi Muhammad. Hal itu memicu kecaman dari Muslim Perancis.
Usai tragedi tersebut, direktur di Perancis Isabelle Matic menyatakan memeluk Islam. Pernyataan tak terduga itu ia keluarkan beberapa hari setelah terjadinya serangan di kantor media Charlie Hebdo.
0 Response to "Jumlah Muallaf Prancis Meningkat Pesat Setelah Peristiwa Charlie Hebdo"
Posting Komentar